Gorengan merupakan salah satu alternatif jajanan bagi sebagian kalangan, khususnya bagi kalangan yang “berdompet tipis”. Harganya yang murah, bisa menjadi bahan “ngemil” serta salah satu makanan pengganjal rasa lapar membuat gorengan banyak dicari oleh sebagian orang. Jenis gorengan cukup variatif, beberapa diantaranya adalah combro, cireng (aci goreng, terbuat dari tepung sagu), tahu goreng, tempe goreng, hingga bala-bala dan masih banyak lagi. Dari beberapa jenis gorengan tadi, bala-bala dan tahu goreng merupakan jenis gorengan yang paling dicari orang. Jika Anda memperhatikan lingkungan sekitar maka saat ini sudah banyak kita jumpai pedagang-pedagang gorengan yang mangkal di berbagai tempat seperti stasiun kereta api, terminal bis, hingga di depan sekolah bahkan di pinggir jalan. Hal tersebut bisa disebabkan oleh tren permintaan terhadap jajanan gorengan yang meningkat atau mungkin saja karena menjual gorengan tidak membutuhkan kemampuan khusus sehingga beberapa orang beralih pekerjaan menjadi pedagang gorengan.
Beberapa kalangan, khususnya kalangan yang sangat memperhatikan gizi dari setiap makanan yang dikonsumsi, melihat bahwa gorengan sebenarnya adalah makanan sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu alasannya adalah penggunaan minyak goreng yang tidak jelas apakah minyak goreng yang digunakan adalah minyak goreng baru atau minyak goreng “kemarin”. Penggunaan minyak goreng yang berlebihan untuk menggoreng berbagai jenis makanan dapat menyebabkan makanan tidak sehat untuk dikonsumsi. Selain penggunaan minyak goreng, faktor kondisi sekitar pedagang gorengan juga menjadi penyebab gorengan menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi. Kita bisa bayangkan jika membeli gorengan dari pedagang gorengan yang berjualan tepat di pinggir jalan yang banyak dilalui kendaraan. Entah berapa banyak kandungan asap kendaraan bermotor yang menempel pada gorengan tadi.
Namun tidak berarti gorengan adalah makanan yang “haram” untuk dikonsumsi. Gorengan bisa menjadi jajanan yang tidak membahayakan kesehatan jika ada kesadaran dari calon pembeli dan pedagang. Bagi calon pembeli, diharapkan mampu melihat kondisi gorengan yang hendak dikonsumsi. Jika perlu, calon pembeli bisa menanyakan pada pedagang tentang lama penggunaan minyak goreng yang digunakan serta memperhatikan kondisi sekitar pedagang gorengan, apakah rawan terkena bakteri atau kotoran seperti debu. Bagi pedagang yang paling penting adalah mengatur penggunaan minyak goreng dan tempat berjualannya. Siapa pun akan sangat menikmati jajanan gorengan jika penyajian dan proses pembuatannya sangat diperhatikan dengan baik.
Thanks to: http://padduppa.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar agar kami bisa menjadikan blog ini menjadi lebih baik terutama untuk para agan - agan sekalian. semoga sukses... !